Author: iyndp

  • Membuat API Register dengan Golang Fiber

    Pengenalan

    Kali ini, kita akan membuat API registrasi sederhana menggunakan Golang Fiber yang memungkinkan pengguna untuk mendaftar.

    Langkah 1: Menambahkan Endpoint Registrasi

    Di file main.go, tambahkan endpoint registrasi:

    app.Post("/register", func(c *fiber.Ctx) error {
        type RegisterRequest struct {
            Username string `json:"username"`
            Password string `json:"password"`
        }
        var req RegisterRequest
        if err := c.BodyParser(&req); err != nil {
            return c.Status(fiber.StatusBadRequest).JSON(fiber.Map{"error": "Invalid request"})
        }
        // Simpan pengguna baru di sini
        return c.JSON(fiber.Map{"message": "Registration successful"})
    })

    Langkah 2: Menguji API

    Kirimkan permintaan ke [http://localhost:3000/register](http://localhost:3000/register) dengan data JSON.

    Kesimpulan

    Anda telah berhasil membuat API registrasi dengan Golang Fiber!

  • Menambahkan Middleware di Golang Fiber

    Pengenalan

    Pada tutorial ini, kita akan menambahkan middleware ke aplikasi Golang Fiber untuk memproses permintaan sebelum menuju handler.

    Langkah 1: Membuat Middleware

    func AuthMiddleware(c *fiber.Ctx) error {
        auth := c.Get("Authorization")
        if auth == "" {
            return c.Status(fiber.StatusUnauthorized).JSON(fiber.Map{"error": "Unauthorized"})
        }
        return c.Next()
    }

    Langkah 2: Menerapkan Middleware

    Gunakan middleware pada route yang dilindungi:

    app.Use(AuthMiddleware)

    Kesimpulan

    Anda telah berhasil menambahkan middleware untuk aplikasi Anda!

  • Membuat API Login dengan Golang Fiber

    Pengenalan

    Dalam tutorial ini, kita akan belajar cara membuat API login sederhana menggunakan Golang Fiber. API login ini berguna untuk mengautentikasi pengguna ke dalam aplikasi kita.

    Persyaratan Awal

    • Golang sudah terpasang di komputer Anda.
    • Go module diaktifkan.
    • Pemahaman dasar tentang Golang dan REST API.

    Langkah 1: Inisialisasi Proyek

    go mod init api-login-example

    Langkah 2: Instal Fiber

    go get github.com/gofiber/fiber/v2

    Langkah 3: Membuat Struktur Proyek

    Buat file baru bernama main.go dan tambahkan kode berikut:

    package main
    
    import (
        "github.com/gofiber/fiber/v2"
    )
    
    func main() {
        app := fiber.New()
        app.Listen(":3000")
    }

    Langkah 4: Menambahkan Endpoint Login

    Tambahkan endpoint login ke main.go:

    app.Post("/login", func(c *fiber.Ctx) error {
        type LoginRequest struct {
            Username string `json:"username"`
            Password string `json:"password"`
        }
        var req LoginRequest
        if err := c.BodyParser(&req); err != nil {
            return c.Status(fiber.StatusBadRequest).JSON(fiber.Map{"error": "Invalid request"})
        }
        // Proses autentikasi di sini
        return c.JSON(fiber.Map{"message": "Login successful"})
    })

    Langkah 5: Menjalankan API

    Jalankan aplikasi dengan:

    go run main.go

    Kesimpulan

    Anda telah berhasil membuat API login sederhana dengan Golang Fiber. Teruslah belajar dan eksplorasi!

  • Membangun Aplikasi dengan Helm di Kubernetes: Panduan Praktis

    Pengenalan

    Halo para pengembang! Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menggunakan Helm untuk mempermudah proses deployment aplikasi di Kubernetes. Helm adalah package manager untuk Kubernetes yang memungkinkan kita mendefinisikan, menginstall, serta mengelola aplikasi di cluster Kubernetes dengan lebih mudah.

    Kenapa Helm Itu Penting?

    Dengan Helm, kita dapat mengelola berbagai kompleksitas yang muncul ketika bekerja dengan Kubernetes, serta mengurangi kesalahan manusia dengan menetapkan konfigurasi yang konsisten.

    Langkah-Langkah Menggunakan Helm

    • Instalasi Helm: Pastikan Anda sudah menginstal Helm di sistem Anda.
    • Inisialisasi Helm: Inisialisasi repositori chart dengan perintah helm repo add stable https://charts.helm.sh/stable.
    • Install Chart: Menginstall aplikasi dengan perintah helm install my-release stable/nginx.

    Pengalaman Pribadi

    Pertama kali menggunakan Helm, saya merasa seperti menemukan alat ajaib. Beberapa detik saja, aplikasi saya bisa di-deploy hanya dengan satu perintah! Learn from mistakes, dan saya mengerti betapa berharga waktu itu.

    Kesimpulan

    Helm adalah alat yang wajib dimiliki bagi pengembang yang bekerja dengan Kubernetes. Dengan kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan, membuat deploy aplikasi menjadi lebih cepat dan efisien.

  • Mengelola Konfigurasi Rahasia dengan Kubernetes Secrets

    Pengenalan

    Dalam dunia pengembangan aplikasi, mengelola rahasia seperti kata sandi, token API, dan sertifikat sangat penting dan sensitif. Mari kita bahas bagaimana Kubernetes menyediakan fasilitas yang baik untuk menanganinya melalui Kubernetes Secrets.

    Pentingnya Kubernetes Secrets

    Kubernetes Secrets memungkinkan kita untuk menyimpan dan mengelola informasi sensitif tersebut dengan aman. Menggunakan Secrets juga dapat membantu kita untuk mematuhi prinsip least privilege.

    Bagaimana Menggunakan Kubernetes Secrets

    • Membuat Secret: Gunakan perintah kubectl create secret generic my-secret --from-literal=password=my-password.
    • Menampilkan Secret: Gunakan kubectl get secrets untuk melihat semua Secrets yang ada.
    • Men-deploy Secret: Anda bisa menggunakan Secrets di pod definition di file YAML.

    Pengalaman Pribadi

    Saat saya bekerja dengan API yang memerlukan token otentikasi, saya sangat terbantu dengan Kubernetes Secrets. Dengan begitu, saya dapat menjaga konfigurasi yang aman dan terpisah dari kode sumber.

    Kesimpulan

    Dengan menggunakan Kubernetes Secrets, kita dapat memastikan aplikasi kita berjalan dengan aman tanpa mengekspos informasi sensitif ke dalam config map yang lebih terbuka. Mari terus belajar dan eksplorasi fitur-fitur lain dari Kubernetes!

  • Memahami Network Policies di Kubernetes

    Pengenalan

    Jakarta, para pembaca! Di artikel kali ini kita akan membahas tentang Network Policies di Kubernetes. Bagaimana kita bisa mengontrol komunikasi antar pod dan meningkatkan keamanan aplikasi kita dengan fitur ini.

    Apa Itu Network Policies?

    Network Policies adalah cara bagi kita untuk menentukan aturan komunikasi antara pod dalam cluster Kubernetes. Dengan Network Policies, kita bisa memberikan perizinan yang detail, rapi, dan kuat.

    Langkah-Langkah Dibutuhkan untuk Menggunakan Network Policies

    • Menentukan Pod Selector: Pastikan untuk mendefinisikan label pod yang ingin diterapkan kebijakan tersebut.
    • Mendefinisikan Kebijakan: Contoh YAML
      apiVersion: networking.k8s.io/v1
      kind: NetworkPolicy
      metadata:
        name: allow-nginx
      spec:
        podSelector:
          matchLabels:
            app: nginx
        ingress:
        - from:
          - podSelector:
              matchLabels:
                app: client

    Pengalaman Pribadi

    Saat saya pertama kali mencoba Network Policies, saya merasa seperti superhero yang bisa mengatur lalu lintas data dalam cluster saya. Itu memberikan rasa tenang, yakin bahwa aplikasi kita hanya dapat berkomunikasi seperti yang diijinkan.

    Kesimpulan

    Pemahaman tentang Network Policies adalah keterampilan penting bagi setiap pengembang yang bekerja dengan Kubernetes. Selain meningkatkan keamanan, ini juga dapat membantu kita dalam mengorganisir komunikasi antar pod dengan lebih baik.

  • Pointing Subdomain pada Kubernetes dengan NGINX Ingress

    Pointing Subdomain pada Kubernetes dengan NGINX Ingress

    Kenapa Topik Ini Penting?

    Salam Sobat Programmer! 🌟 Seiring dengan semakin populernya teknologi kontainer, terutama Kubernetes, pemahaman tentang konfigurasi dan pengelolaan subdomain dalam cluster menjadi sangat penting. Bagi saya, kemampuan untuk mengelola subdomain bukan hanya sekadar teknis, tetapi juga sebuah cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasi yang kita bangun. Dengan menggunakan NGINX Ingress, kita bisa mendelegasikan domain untuk berbagai aplikasi dengan sangat mudah!

    Pengenalan NGINX Ingress

    NGINX Ingress Controller adalah komponen yang memungkinkan kita untuk mengelola akses ke layanan (services) dalam cluster Kubernetes kita. Tanpa Ingress, kita harus expose setiap service melalui LoadBalancer atau NodePort, yang tidak hanya tidak efisien tetapi juga kompleks dalam hal manajemen.

    Cara Melakukan Pointing Subdomain

    Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan pointing subdomain menggunakan NGINX Ingress:

    apiVersion: networking.k8s.io/v1
    kind: Ingress
    metadata:
      name: my-ingress
      annotations:
        nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /  
    spec:
      rules:
      - host: subdomain.example.com
        http:
          paths:
          - path: /
            pathType: Prefix
            backend:
              service:
                name: my-service
                port:
                  number: 80

    Di atas, kita membuat sebuah Ingress yang mengarahkan subdomain subdomain.example.com ke my-service. Sangat mudah, kan?

    Pengalaman Pribadi

    Ketika pekerjaan saya sehari-hari melibatkan penyebaran aplikasi menggunakan Kubernetes, saya menemukan bahwa memanfaatkan NGINX Ingress membuat saya dapat dengan cepat mengarahkan permintaan ke layanan yang benar, tanpa harus terus-menerus mengubah pengaturan IP di DNS. Ini meningkatkan efisiensi kerja tim kami dan mengurangi waktu downtime!

    Tips Praktis

    • Selalu periksa konfigurasi DNS: Pastikan bahwa DNS telah diarahkan dengan benar ke IP dari NGINX Ingress LoadBalancer.
    • Gunakan Annotations: Manfaatkan annotations yang ditawarkan oleh NGINX untuk berbagai pengaturan lanjutan, seperti SSL termination.
    • Monitoring: Pastikan untuk memonitor Ingress Anda dengan alat seperti Prometheus atau Grafana untuk menghindari isu performa.

    Kesimpulan

    Dengan memahami cara melakukan pointing subdomain pada Kubernetes menggunakan NGINX Ingress, kita tidak hanya mempermudah pengelolaan aplikasi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna. Jadi, teruslah belajar dan eksplorasi lebih dalam tentang Kubernetes!

    Referensi: Official Kubernetes Ingress Documentation

    Pointing Subdomain di Kubernetes

  • Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi langkah-langkah untuk mendepoy SPA React ke Kubernetes setelah menginstal Ingress. Deploy aplikasi di Kubernetes adalah langkah yang sangat penting bagi setiap developer yang ingin meningkatkan kemampuan dan skalabilitas aplikasi mereka.

    Kenapa Ini Penting bagi Saya?

    Setelah bertahun-tahun berkecimpung dalam pengembangan web, saya menemukan bahwa pemahaman tentang deployment dan manajemen aplikasi di Kubernetes adalah kunci untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Itulah sebabnya saya ingin berbagi pengalaman ini dengan Anda!

    Pemahaman Dasar Tentang Ingress

    Ingress adalah komponen Kubernetes yang mengelola akses ke layanan yang berjalan di cluster Anda. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur routing lalu lintas eksternal ke layanan berdasarkan URL. Dengan kata lain, Ingress bertindak seperti pintu gerbang bagi aplikasi Anda.

    Langkah-Langkah Deploy SPA React

    • 1. Persiapkan Aplikasi React Anda: Pastikan aplikasi Anda sudah siap untuk diproduksi dengan menjalankan
      npm run build
    • 2. Buat Dockerfile: Untuk membuild image docker, gunakan Dockerfile sederhana seperti berikut:
      FROM node:14 AS build
      WORKDIR /app
      COPY . .
      RUN npm install
      RUN npm run build
      
      FROM nginx:alpine
      COPY --from=build /app/build /usr/share/nginx/html
      EXPOSE 80
      CMD [ "nginx", "-g", "daemon off;" ]
    • 3. Buat Image dan Push ke Registry: Jalankan perintah untuk membuild dan mengupload image Docker Anda ke registry seperti Docker Hub.
    • 4. Deploy ke Kubernetes: Buat deployment dan service menggunakan kubectl. Misalnya:
      apiVersion: apps/v1
      kind: Deployment
      metadata:
        name: react-app
      spec:
        replicas: 2
        selector:
          matchLabels:
            app: react-app
        template:
          metadata:
            labels:
              app: react-app
          spec:
            containers:
            - name: react-app
              image: your-docker-image
              ports:
              - containerPort: 80
      
    • 5. Atur Ingress: Buat resource Ingress untuk mengatur routing untuk aplikasi Anda.

    Pengalaman Pribadi

    Saya masih ingat saat pertama kali mendepoy aplikasi saya di Kubernetes. Semua tampak rumit pada awalnya, tetapi setiap langkah memberi saya kepercayaan diri dan wawasan baru.

    Tips Praktis

    Selalu pastikan untuk memeriksa log aplikasi Anda menggunakan perintah kubectl logs untuk melihat apakah ada header error atau isu lain. Ini sangat membantu dalam troubleshoot masalah.

    Kesimpulan

    Kita semua tahu bahwa dunia pemrograman itu luas dan selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari. Jangan pernah berhenti belajar dan bereksperimen! Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang Kubernetes, jangan ragu untuk membaca lebih lanjut di situs resmi Kubernetes.

  • Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah sederhana untuk mendeply aplikasi SPA (Single Page Application) React ke Kubernetes setelah menginstal Ingress. Deploying aplikasi ke Kubernetes mungkin terdengar rumit, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda akan menemukan bahwa ini adalah proses yang membebaskan!