Category: Kubernetes

Kubernetes, Deployment

  • Pointing Subdomain pada Kubernetes dengan NGINX Ingress

    Pointing Subdomain pada Kubernetes dengan NGINX Ingress

    Kenapa Topik Ini Penting?

    Salam Sobat Programmer! 🌟 Seiring dengan semakin populernya teknologi kontainer, terutama Kubernetes, pemahaman tentang konfigurasi dan pengelolaan subdomain dalam cluster menjadi sangat penting. Bagi saya, kemampuan untuk mengelola subdomain bukan hanya sekadar teknis, tetapi juga sebuah cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasi yang kita bangun. Dengan menggunakan NGINX Ingress, kita bisa mendelegasikan domain untuk berbagai aplikasi dengan sangat mudah!

    Pengenalan NGINX Ingress

    NGINX Ingress Controller adalah komponen yang memungkinkan kita untuk mengelola akses ke layanan (services) dalam cluster Kubernetes kita. Tanpa Ingress, kita harus expose setiap service melalui LoadBalancer atau NodePort, yang tidak hanya tidak efisien tetapi juga kompleks dalam hal manajemen.

    Cara Melakukan Pointing Subdomain

    Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan pointing subdomain menggunakan NGINX Ingress:

    apiVersion: networking.k8s.io/v1
    kind: Ingress
    metadata:
      name: my-ingress
      annotations:
        nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /  
    spec:
      rules:
      - host: subdomain.example.com
        http:
          paths:
          - path: /
            pathType: Prefix
            backend:
              service:
                name: my-service
                port:
                  number: 80

    Di atas, kita membuat sebuah Ingress yang mengarahkan subdomain subdomain.example.com ke my-service. Sangat mudah, kan?

    Pengalaman Pribadi

    Ketika pekerjaan saya sehari-hari melibatkan penyebaran aplikasi menggunakan Kubernetes, saya menemukan bahwa memanfaatkan NGINX Ingress membuat saya dapat dengan cepat mengarahkan permintaan ke layanan yang benar, tanpa harus terus-menerus mengubah pengaturan IP di DNS. Ini meningkatkan efisiensi kerja tim kami dan mengurangi waktu downtime!

    Tips Praktis

    • Selalu periksa konfigurasi DNS: Pastikan bahwa DNS telah diarahkan dengan benar ke IP dari NGINX Ingress LoadBalancer.
    • Gunakan Annotations: Manfaatkan annotations yang ditawarkan oleh NGINX untuk berbagai pengaturan lanjutan, seperti SSL termination.
    • Monitoring: Pastikan untuk memonitor Ingress Anda dengan alat seperti Prometheus atau Grafana untuk menghindari isu performa.

    Kesimpulan

    Dengan memahami cara melakukan pointing subdomain pada Kubernetes menggunakan NGINX Ingress, kita tidak hanya mempermudah pengelolaan aplikasi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna. Jadi, teruslah belajar dan eksplorasi lebih dalam tentang Kubernetes!

    Referensi: Official Kubernetes Ingress Documentation

    Pointing Subdomain di Kubernetes

  • Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi langkah-langkah untuk mendepoy SPA React ke Kubernetes setelah menginstal Ingress. Deploy aplikasi di Kubernetes adalah langkah yang sangat penting bagi setiap developer yang ingin meningkatkan kemampuan dan skalabilitas aplikasi mereka.

    Kenapa Ini Penting bagi Saya?

    Setelah bertahun-tahun berkecimpung dalam pengembangan web, saya menemukan bahwa pemahaman tentang deployment dan manajemen aplikasi di Kubernetes adalah kunci untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Itulah sebabnya saya ingin berbagi pengalaman ini dengan Anda!

    Pemahaman Dasar Tentang Ingress

    Ingress adalah komponen Kubernetes yang mengelola akses ke layanan yang berjalan di cluster Anda. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur routing lalu lintas eksternal ke layanan berdasarkan URL. Dengan kata lain, Ingress bertindak seperti pintu gerbang bagi aplikasi Anda.

    Langkah-Langkah Deploy SPA React

    • 1. Persiapkan Aplikasi React Anda: Pastikan aplikasi Anda sudah siap untuk diproduksi dengan menjalankan
      npm run build
    • 2. Buat Dockerfile: Untuk membuild image docker, gunakan Dockerfile sederhana seperti berikut:
      FROM node:14 AS build
      WORKDIR /app
      COPY . .
      RUN npm install
      RUN npm run build
      
      FROM nginx:alpine
      COPY --from=build /app/build /usr/share/nginx/html
      EXPOSE 80
      CMD [ "nginx", "-g", "daemon off;" ]
    • 3. Buat Image dan Push ke Registry: Jalankan perintah untuk membuild dan mengupload image Docker Anda ke registry seperti Docker Hub.
    • 4. Deploy ke Kubernetes: Buat deployment dan service menggunakan kubectl. Misalnya:
      apiVersion: apps/v1
      kind: Deployment
      metadata:
        name: react-app
      spec:
        replicas: 2
        selector:
          matchLabels:
            app: react-app
        template:
          metadata:
            labels:
              app: react-app
          spec:
            containers:
            - name: react-app
              image: your-docker-image
              ports:
              - containerPort: 80
      
    • 5. Atur Ingress: Buat resource Ingress untuk mengatur routing untuk aplikasi Anda.

    Pengalaman Pribadi

    Saya masih ingat saat pertama kali mendepoy aplikasi saya di Kubernetes. Semua tampak rumit pada awalnya, tetapi setiap langkah memberi saya kepercayaan diri dan wawasan baru.

    Tips Praktis

    Selalu pastikan untuk memeriksa log aplikasi Anda menggunakan perintah kubectl logs untuk melihat apakah ada header error atau isu lain. Ini sangat membantu dalam troubleshoot masalah.

    Kesimpulan

    Kita semua tahu bahwa dunia pemrograman itu luas dan selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari. Jangan pernah berhenti belajar dan bereksperimen! Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang Kubernetes, jangan ragu untuk membaca lebih lanjut di situs resmi Kubernetes.

  • Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Setelah Saya Install Ingress: Cara Mudah Deploy SPA React ke Kubernetes

    Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah sederhana untuk mendeply aplikasi SPA (Single Page Application) React ke Kubernetes setelah menginstal Ingress. Deploying aplikasi ke Kubernetes mungkin terdengar rumit, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda akan menemukan bahwa ini adalah proses yang membebaskan!

  • Menggunakan Request Parameter dalam Fiber

    Menggunakan Request Parameter dalam Fiber

    Pentingnya Request Parameter

    Request parameter sering kali digunakan untuk mengatur respons API berdasar input pengguna. Artikel ini menjelaskan cara menggunakan parameter dalam Fiber.

    Mendapatkan Parameter dari URL

    Dengan Fiber, Anda bisa dengan mudah mendapatkan parameter dari URL sebagai berikut:

    app.Get("/user/:id", func(c *fiber.Ctx) error {
    	id := c.Params("id")
    	return c.SendString("User ID: " + id)
    })

    Tips dan Contoh

    Penting bagi API Anda untuk memberikan respons yang sesuai dengan parameter yang diterima. Contoh penggunaan di atas berguna untuk menampilkan informasi spesifik berdasarkan ID yang diminta.

  • Mengolah Request Body Menggunakan Fiber

    Mengolah Request Body Menggunakan Fiber

    Kenapa Request Body Penting?

    Request body adalah bagian penting dalam komunikasi antara client dan server, terutama saat menyimpan data. Memahami cara mengolah request body dalam Fiber dapat meningkatkan kapabilitas API Anda.

    Menangani Request Body

    Untuk mendapatkan data dari request body, Anda dapat menggunakan:

    type User struct {
    	Name string `json:"name"`
    	Age  int    `json:"age"`
    }
    
    app.Post("/user", func(c *fiber.Ctx) error {
    	var user User
    
    	if err := c.BodyParser(&user); err != nil {
    		return c.Status(400).SendString(err.Error())
    	}
    	return c.JSON(user)
    })

    Contoh Penggunaan

    Penggunaan ini berguna untuk API yang menerima data dari form atau aplikasi. Dengan cara ini, API Anda mampu mengambil dan memproses data dengan baik.

  • Membangun API Sederhana dengan Fiber

    Membangun API Sederhana dengan Fiber

    Kenapa Ini Penting?

    API (Application Programming Interface) adalah jembatan antara aplikasi dan server. Membangun API menggunakan Golang dan framework Fiber memberikan performa tinggi dan kemudahan dalam pengelolaan. Artikel ini menunjukkan pentingnya penggunaan API dalam aplikasi modern.

    Pengenalan Fiber

    Fiber adalah framework Go yang cepat dan ringan. Sangat ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi. Fiber mendukung middleware yang memudahkan pengelolaan permintaan HTTP.

    Instalasi Fiber:

    go get github.com/gofiber/fiber

    Contoh

    Berikut contoh sederhana membuat API dengan Fiber:

    package main
    
    import (
    	"github.com/gofiber/fiber/v2"
    )
    
    func main() {
    	app := fiber.New()
    	
    	app.Get("/", func(c *fiber.Ctx) error {
    		return c.SendString("Hello, World!")
    	})
    	
    	app.Listen(3000)
    }
  • Cara Installasi Persistent Controller pada Kubernetes

    Cara Installasi Persistent Controller pada Kubernetes

    Kenapa Topik Ini Penting?

    Dalam dunia pengembangan aplikasi modern, aplikasi yang dapat skalabel dan hemat biaya menjadi prioritas utama. Kubernetes telah muncul sebagai salah satu solusi terdepan dalam hal manajemen container. Namun, ada satu elemen krusial yang sering terabaikan: tanaman data. Di sinilah Persistent Controller berperan penting! Hal ini menarik bagi saya karena pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa kehilangan data dapat menjadi mimpi terburuk seorang developer!

    Pemahaman Dasar tentang Persistent Controller

    Persistent Controller mengelola persistent volumes dan claims pada Kubernetes, memungkinkan aplikasi berbasis container kita untuk memiliki penyimpanan yang dapat dipertahankan meski terjadi restart atau scaling. Di sini kita tidak hanya membicarakan data aplikasi tetapi juga data pengguna yang sangat berharga.

    Langkah-langkah Instalasi

    1. Pastikan Anda memiliki cluster Kubernetes yang berjalan. Anda bisa menggunakan Minikube atau Cluster yang ada di cloud.
    2. Buata file YAML untuk mendefinisikan Persistent Volume (PV):
    3. apiVersion: v1
      kind: PersistentVolume
      metadata:
        name: my-persistent-volume
      spec:
        capacity:
          storage: 1Gi
        accessModes:
          - ReadWriteOnce
        hostPath:
          path: /data
    4. Selanjutnya, buat Persistent Volume Claim (PVC) untuk mengklaim volume tersebut:
    5. apiVersion: v1
      kind: PersistentVolumeClaim
      metadata:
        name: my-pvc
      spec:
        accessModes:
          - ReadWriteOnce
        resources:
          requests:
            storage: 1Gi
    6. Akhirnya, pasang volume ini ke dalam pod Anda.

    Contoh Pengalaman Pribadi

    Saya pernah mengalami kasus di mana data pengguna dari aplikasi saya lenyap setelah pod restart. Ini adalah pelajaran berharga yang mengajarkan saya pentingnya persistent storage. Dengan menggunakan Persistent Controller, saya bisa mengamankan data pengguna dengan baik!

    Tips Praktis

    • Selalu buat backup data secara berkala.
    • Gunakan tools monitoring untuk memeriksa status PVC dan PV.

    Semangat untuk Terus Belajar

    Kubernetes adalah dunia yang sangat luas dan terus berkembang. Dengan pemahaman yang solid tentang persistent storage, Anda bisa meningkatkan kemampuan aplikasi Anda dan menghindari masalah di masa depan!

    Untuk referensi lebih lanjut, kunjungi dokumentasi resmi Kubernetes.